SELAMAT DATANG
Selamat datanf di lapak MAKRIFATBUSINESS untuk order bisa melalui marketipace Shopee Tokopedia Bukalapak Lazada dengan nama lapak makrifatbusiness atau order via WA 08123489038 email : imronpribadi1972@gmail.com

Cari Disini

Rabu, 06 Juli 2011

INFO KAYU BERTUAH : GANITRI Famili : Elaeocarpaceae Sinonim : Elaeocarpus ganitrus Roxb, Elaeocarpus angustifolta Bl, E. cyanocarpa Maing, E. sphaerica Schum, Ganitrus sphaerocarpa Nama lokal : Ganitri, genitri, jenitri, Jawa : Sambung susu; Madura : Klitri; Bali : Biji Mala; Sulawesi Selatan : Biji Sima; Bogor : Katulampa, Mata dewa, Mata siwa.

sumber artiekl di kutip dari http://bpthbalinusra.net

Distribusi dan habitat
Tempat tumbuh pohon Ganitri pada ketinggian di bawah 1.200 mdpl, terutama pada ketinggian 500–1.000 mdpl. Elaeocarpus merupakan jenis tanaman subtropis. Tanaman ini tumbuh tersebar di Asia Tenggara.
Terdapat kurang lebih 350 spesies tersebar dari Madagaskar, Cina bagian selatan, Nepal, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Thailand, Australia dan Kepulauan Pasifik. Sekitar 70 % pohon Ganitri ditemukan di Indonesia, dan banyak ditanam di Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Timor. Penyebaran dilakukan melalui burung, kelelawar serta hewan pengerat.
Kegunaan
Di Indonesia, Ganitri dikenal sebagai pohon pelindung, berfungsi sebagai penghisap polutan. Kayunya dapat digunakan sebagai kayu bangunan, tetapi bila terkena tanah tidak awet. Biji bisa digunakan sebagai sarana peribadatan (tasbih), obat epilepsi, asma, hipertensi, radang sendi dan penyakit hati.
Buah Ganitri berkhasiat untuk peluruh lemak badan.
Deskripsi botani 
Pohon Ganitri dapat mencapai ketinggian 25–30 m dengan diameter 30–40 cm, batang tegak dan bulat berwarna coklat – kelabu dengan warna tambahan (tint) lembayung hingga coklat merah – muda (licht rossigbruin). Bentuk batang menyerupai monopodial. Batang bebas cabang 5–10 m, diameter batang mencapai 20 cm. Kayunya termasuk kelas agak ringan hingga sedang, dengan struktur agak lunak, padat.
Daun tunggal, tersebar, lonjong sampai lanset, tepi bergerigi meringgit tidak dalam, ujung meruncing, pangkal runcing. Panjang daun mencapai 8-20 cm, lebar 3-6 cm, bertangkai pendek 12 mm dengan pertulangan menyirip.
Sistem perakaran tunggang.
Diskripsi buah dan benih
Buah berbentuk bola diameter ±1,5-2 cm. Buah menggantung pada tangkai kecil yang panjang. Kulit buah masak berwarna biru tua sampai ungu. Kecuali selapis tipis daging buah, buahnya hampir seluruhnya terdiri dari biji yang keras. 

Biji-biji Ganitri keras dan awet. Berbentuk bola kadang berbentuk buah pear seukuran biji kopi hingga sekelerang dengan diameter ±1-1,5 cm, warna kulit biji coklat, berukir. Setiap biji memiliki jumlah lekukan atau mukhis yang bervariasi mulai dari 1 hingga 21 lekukan.
Perkiraan jumlah 1000 butir seberat 740,4551 gram (1351 butir benih/kg). Kadar air rata-rata 12,08 %.
Pembungaan dan pembuahan 
Bunga majemuk, berbentuk malai, terdapat di ketiak daun dengan tangkai bunga ±0,5 cm. Kelopak lonjong, runcing, berwarna hijau pucat atau kemerahan, dari luar berambut. Mahkota berbentuk lonceng, bercangap, berwarna kuning atau putih kehijauan, panjang ±1,3 cm. Tonjolan dasar bunga berambut kasar, bakal buah bentuk telor, berambut rapat; kepala putik tidak melebar.
Musim berbunga mulai pada bulan Oktober  sampai Desember,  muncul buah muda pada bulan Januari dan buah masak pada bulan Maret (ciri buah berwarna biru). Buah berjatuhan biasanya pada bulan April sampai akhir Mei.
Penyerbukan dilakukan secara alami dengan bantuan lebah.

Panen buah
Panen perdana ketika pohon Ganitri berumur 4 tahun, produksi mencapai 350.000 butir. Pengunduhan atau pegumpulan buah  sebaikya dilakukan pada pertengahan bulan April sampai dengan awal bulan Mei (pada musim kemarau).
Pengolahan, penanganan buah dan benih
Untuk keperluan penyemaian, buah Ganitri dibersihkan, kemudian dibusukkan lalu biji dikeringkan.
Untuk keperluan industri, biji Ganitri diawetkan dengan cara buah yang sudah tua direbus selama 2 jam, setelah kulit luar melunak biji dibersihkan dan dijemur selama 18 jam. 

Penyimpanan dan viabilitas
Termasuk jenis orthodoks. Viabilitas dapat dipertahankan sampai beberapa tahun apabila disimpan pada wadah kedap udara, dengan suhu rendah.

Dormansi dan perlakuan pendahuluan
Kulit biji Ganitri sangat keras, maka  untuk mempercepat perkecambahannya dilakukan dengan cara biji dipendam dalam tanah dan dipanaskan dengan api di atasnya. Atau dengan cara kulit biji diretakkan atau dikerat.
Penaburan dan perkecambahan
Pembibitan Ganitri telah dikembangkan dengan cara okulasi untuk memperoleh pohon induk dengan produksi buah berukuran kecil.
Perbanyakan secara generatif dilakukan dengan memecah biji ganitri untuk mengambil benihnya.
Biji yang telah berkecambah selanjutnya dipindah dalam polybag dengan media dari campuran tanah, pasir, kompos (3:1:1) atau dapat pula dengan campuran media tanah, pasir, sekam padi (1:1:1). Benih akan mulai berkecambah setelah 4 sampai 6 bulan kemudian.
Kesehatan 
Hama tanaman Ganitri yang paling sering kita jumpai adalah uret. Hama ini menyerang bagian akar pohon di dalam tanah. Jika terdapat tanda-tanda terserang hama uret segera dilakukan pengendalian dengan melarutkan 1 sendok teh Marshal 25 ST ke 1 liter air. Siramkan larutan tersebut disekeliling batang dan perakaran, selanjutnya sirami terus tanaman dan beri pupuk secukupnya hingga tanaman sehat kembali yang ditandai dengan munculnya pucuk-pucuk baru. Hama lain yang mengganggu adalah penggerek batang, tetapi hama tersebut hanya merusak sebagian batang atau cabang pohon.


Daftar Pustaka
1. K. Heyne, 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II, Badan Litbang Kehutanan, Jakarta
2. I.H. Burkill MA FLS; William Birtwistle; J.G. Watson, 1935, A Dictionary of The Economic Products of The Malay Peninsula, Vol. 1 (C-H), Published Governement of The Straits Settlements and Federated Malay States by The Crown Agents for The Colonies Millbank London.
3. Encep Rachman (BPK Ciamis) & Tati Rostiwati dan Sofwan Bustomi (Puslitbanghut Tanaman), 2009,  Ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum and E. ganitri) Pohon Serbaguna yang Potensial di Hutan Rakyat.  www.forplan.or.id
4. A.Syaffari Kosasih, Tati Rostiwati (Puslitbanghut Tanaman) dan Encep Rachman (BPK Ciamis), 2010, Budidaya Ganitri (Elaeocarpus sphaericus) Perlu Inovasi Teknologi. MKI Edisi V Tahun 2010.
5. Thinkingdee’s Blog. Februari 23, 2010. Potensi Genitri dan Konservasinya di Bali. WordPress.com weblog.
6. http://www.yoga.cilacaponline.web.id/.Copyright © 2009 Jenitri Jogja & MySiteBuilder.com

Penulis : Fittri Yani Sumirat, S.Si
(Fungsional PEH BPTH Bali dan Nusa Tenggara)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 Tanggapan:

Posting Komentar

Silahkan komentar disini jika mau oder, saran, kritik membangun, komplain, sumbang sich pemikiran dll, tapi mohon maaf pihak management Makrifat Business melakukan moderasi setiap komentar yang masuk

Item Reviewed: INFO KAYU BERTUAH : GANITRI Famili : Elaeocarpaceae Sinonim : Elaeocarpus ganitrus Roxb, Elaeocarpus angustifolta Bl, E. cyanocarpa Maing, E. sphaerica Schum, Ganitrus sphaerocarpa Nama lokal : Ganitri, genitri, jenitri, Jawa : Sambung susu; Madura : Klitri; Bali : Biji Mala; Sulawesi Selatan : Biji Sima; Bogor : Katulampa, Mata dewa, Mata siwa. Rating: 5 Reviewed By: M Imron Pribadi